Sampai Jumpa, Jakarta!

Seperti sering saya ungkap, saya tidak pernah bercita-cita bekerja di Jakarta.

Namun itu semua berubah setelah saya memulai “pengembaraan impian” hampir tiga tahun silam.

Jakarta adalah pilihan “terpaksa” saya sebagai lokasi mencari nafkah sehari-hari, tepatnya di perusahaan yang logonya tertera pada ID Card sebagaimana foto di atas.

Demikianlah Jakarta: kota di mana semua orang berjuang bertahan hidup dengan caranya masing-masing, berbekal sumber daya masing-masing, sehingga karenanya seringkali terjadi saling sikut satu sama lain, tanpa disengaja pun, tersebab keadaan yang mengharuskan sedemikian adanya, selayaknya Squid Games; bila kau enggan berjuang atau setidaknya bertahan, maka matilah kau!

Jakarta memang kota sejuta mimpi. Jakarta adalah sandaran hidup lebih dari 10 juta orang dari seluruh penjuru Indonesia. Jakarta adalah kota yang ramah pada uang, kejam pada manusia. Namun juga Jakarta adalah bagian dari hidup saya, pada akhirnya.

Tanpa Jakarta, sepertinya perjalanan impian saya memang belum lengkap. Seperti Billy Joel dengan “New York State of Mind”, Jakarta pun menghadiahkan saya “Jakarta State of Mind”, yang mulai tertanam dalam jiwa dan raga saya.

Jumat kemarin hari terakhir saya bekerja di CBNCloud, dan sepertinya juga hari terakhir saya berkelana menelusuri kitab suci di rimba Jakarta.

Terima kasih dan sampai jumpa, Jakarta...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama