Berkelana di dunia maya seperti layaknya berkelana di hutan: saya butuh kompas, peta, ramalan cuaca, dan petunjuk-petunjuk lain untuk menggiring saya sampai tujuan dengan selamat sentosa.
Biasanya inspirasi yang terkadang macet kembali muncul setelah berkunjung ke situs-situs berikut.
Situs jurnalruang.com tidak saya kunjungi setiap hari sih. Sesekali saja untuk mencari pencerahan terkait proses berkreatif pegiat seni atau pekerja kreatif di Indonesia. Jurnal Ruang semacam dapurnya orang-orang kreatif.
1. Google
Situs google.com tentu saja merupakan satu-satunya kompas dunia maya yang mustahil tidak saya singgahi dalam sehari saja. Melalui situs pencari ini, saya bebas menemukan berbagai macam informasi apa saja sesuai interest saya di seluruh dunia.
Sekarang Google tak cuma berfungsi sebagai situs pencari. Cukup melalui hape dan slide layar home ke arah kanan, Google pun dengan teknologi AI-nya rapi menyajikan feed situs-situs bertopik yang relate dengan tulisan yang sering saya baca sehari-hari.
2. Quora Indonesia
Saya baru benar-benar tenggelam dalam situs Quora Indonesia beberapa bulan ini. Kalau boleh saya samakan, Quora ini semacam Ask.fm versi serius karena netizen-netizen yang maen di sana; yang bertanya, menjawab dan mengomentari, banyak yang merupakan praktisi & expert di bidangnya masing-masing.
Pertanyaan di Quora terkadang sama dengan apa yang pernah saya tanyakan namun selama ini bersemayam begitu saja di hati, tidak dikeluarkan. Jawaban-jawaban yang tersaji di Quora pun sangat enak untuk dibaca sebab logika berpikir kebanyakan pengguna Quora Indonesia relatif masih cukup terfilter.
Gak bakalan ada yang ngatain "Sampah lo, beginian doang nanya!" di Quora.
Gak bakalan ada yang ngatain "Sampah lo, beginian doang nanya!" di Quora.
3. Jurnal Ruang
Menarik membaca tulisan-tulisan seputar opini tentang gejala sosial, ulasan film & musik, hingga tulisan yang berusaha mengoreksi bukunya tukang koreksi tata Bahasa Indonesia: Ivan Lanin. Beranian amat, ya.
4. Medium
Pertama nyasar ke Medium pas baca Medium-nya Aan Mansyur pada awal 2016. Antar muka yang sangat nyaman membuat Medium benar-benar pas sebagai medium untuk membaca artikel-artikel panjang dan komprehensif, begitu memanjakan saya yang mulai malas memegang buku fisik.
Tetapi sayang sekali, kalau tidak berlangganan secara premium, kita cuma dibolehkan membaca maksimum 3 artikel Medium dalam sehari. Selebihnya, bersabar menunggu besok.
Tetapi sayang sekali, kalau tidak berlangganan secara premium, kita cuma dibolehkan membaca maksimum 3 artikel Medium dalam sehari. Selebihnya, bersabar menunggu besok.
5. Vice Indonesia
Suatu hari iseng ngeklik situs Vice Indonesia, saya langsung jatuh cinta sama artikel-artikel kuliner dengan rubrik khusus akarasa di situs ini: Seri Dokumenter VICE Soal Sejarah Kuliner dan Budaya.
Tulisan di situs Vice Indonesia cukup mendalam tetapi gak berat. Enak dibaca karena gaya tulisan pada situs Vice Indonesia cenderung kasual namun pembahasannya mendetail, kelihatan kalau risetnya gak main-main.
Inspirasi yang saya dapat kian bertambah saat menonton sajian video dokumenter akarasa yang tersemat di tengah-tengah artikel.[]
Sumber gambar: Pexels.com
Tulisan di situs Vice Indonesia cukup mendalam tetapi gak berat. Enak dibaca karena gaya tulisan pada situs Vice Indonesia cenderung kasual namun pembahasannya mendetail, kelihatan kalau risetnya gak main-main.
Inspirasi yang saya dapat kian bertambah saat menonton sajian video dokumenter akarasa yang tersemat di tengah-tengah artikel.[]
Sumber gambar: Pexels.com
Tags:
30daychallenge2019