Apa yang mau kamu beli andai punya uang 100 juta?
Susah sekali pertanyaannya ya. Tapi baiklah, dengan kemampuan otak saya yang cuma sanggup dapet nilai C di mata kuliah ekonomi teknik ini jadi kepaksa muter juga pelan-pelan. Gimana caranya mengalokasikan uang sebesar 100 juta menjadi hal-hal yang bermanfaat dan gak menimbulkan penyesalan sesudahnya?
Uang 100 juta cukup buat beli mobil?
Uang 100 juta sepertinya terbatas untuk dapat menebus mobil. Dengan 100 juta, paling tidak kita harus berburu mobil bekas di bawah tahun 2005. Kalaupun pengen yang tahunnya gres, alternatifnya mungkin kita bisa mencari mobil-mobil LCGC keluaran perdana tahun 2013 yang dulu harganya 100 hingga 115 jutaan.
Harga mobil LCGC tahun 2013-2014 yang kini sudah menginjak tahun ke enam, rata-rata ada di kisaran 80 hingga 85 juta. Sehingga uang 100 juta masih nyisa sekitar 20 hingga 15 juta, buat dana darurat semacam ganti spare part, ketok magic, hingga urus pajak tahunan mobil tersebut yang nunggak lantaran kelamaan di showroom mobil bekas.
Uang 100 juta cukup buat beli rumah?
Mustahil. Kecuali kamu tinggal berjarak 80 kilometer dari pusat kota, saya rasa masih ada beberapa rumah layak huni dengan harga 100 juta. Kalau di Cibinong dan sekitarnya, saya ragu ada rumah seharga 100 juta dengan luas tanah paling tidak 60 meter persegi. Rumah RSS seluas 60 meter persegi di Cibinong, rata-rata udah di atas 300 juta.
Tapi selalu ada jalan. Uang 100 juta, sepertinya cukup buat uang muka 20% rumah dengan harga 500 jutaan di pinggiran kota, dengan luas tanah 72 hingga 84 meter persegi. Sehingga kamu cukup mengajukan kredit ke bank 400 juta saja dan kamu dapat mencicil rumah tiap bulan sekitar 3,5 juta selama 15 tahun.
Kampret lah emang, siapa sih yang bikin harga rumah tiap tahun naik 10-15 persen? Bikin pasangan muda makin susah aja buat beli rumah bahkan dengan lokasi pelosok semacam Bojonggede atau Citayam sekalipun.
Uang 100 juta cukup buat nikah?
Hmm... kalau kalian sebagai pasangan yang kebanyakan kepengennya: pengen pesta kebun, pengen instagramable, pengen nyewa videografer yang bisa bikin video cinematic, pengen kateringnya gak abis-abis, pengen baju bridesmaid alias dayang-dayang yang gak tahu buat apa sih gunanya mangkal di pesta pernikahan itu didesain oleh Dian Pelangi, lupakan aja bisa menikah dengan biaya 100 juta.
Apalagi di ballroom hotel bintang lima, budget 100 juta mungkin cuman cukup buat uang keamanan. Okay, ini semakin hiperbolik, saya tahu.
Menurut saya, uang 100 juta masih cukup buat mengadakan resepsi di gedung yang lokasinya bukan berada di pusat kota, paling tidak auditorium masjid, sepertinya masih terjangkau ditebus dengan harga sewa 10 juta. Sisanya, untuk katering dan lain-lain mungkin dapet lah 80 juta (asal tembak). Yang bikin bengkak sebenarnya printilan-printilan macam baju dayang-dayang, souvenir, dekorasi, hingga bulan madu.
Kalau kamu masih bersedia untuk nikah di rumah, mungkin kalo dipress dikit masih cukup ngabisin setengahnya, sehingga sisa 50 jutanya bisa dipake buat kehidupan setelah menikah yang merupakan kehidupan sebenarnya. Brace yourself.
Uang 100 juta cukup buat modal merintis Startup?
Startup bisnis ritel home alone (versi keren dari warung kelontong) mungkin bisa-bisa aja sih.
Bisnis startup itu cenderung bakar-bakar duit di awal. Uang 100 juta sepertinya cuman cukup buat biaya transportasi studi banding ke Sillicon Valley, dua malem nginep di sana dengan cara numpang tidur di kosan temen, kemudian balik lagi deh bawa oleh-oleh gantungan kunci titipan temen.
Uang 100 juta cukup buat apa aja, asal...
Sejalan dengan prioritas pribadi, prioritas keluarga. Apa yang kita butuhin saat ini dalam 3 bulan ke depan alias satu kuartal mendatang? Setahun ke depan? Tiga tahun ke depan?
Sebab 10 tahun mendatang, mungkin uang 100 juta cuman cukup buat beli kanopi baja ringan dengan atap spandex sebagai peneduh carport yang gak ada mobilnya.[]
Sumber gambar: Pexels.com