Baik, sebelumnya saya jelaskan sedikit. Ngulik adalah kependekan dari Ngulas Iklan, opini subjektif banget dari saya mengenai iklan-iklan apa saja yang menurut saya menarik untuk diulas. Moga ke depannya saya konsisten ngulas iklan demi iklan dengan hati yang riang ya. #halah
Provider telekomunikasi Axis tak mau ketinggalan mengikuti tren korea-koreaan dalam bentuk parodi, yang sebelumnya berhasil dikreasi oleh Sprite dengan teriakan menggemaskan "Oppa!" namun nyatanya dijawab oleh Opa-opa beneran itu. Seperti biasa, karena target market Axis adalah anak sekolahan (yang budget pulsanya terbatas), pengisi iklannya pun didominasi oleh remaja berbaju warna-warni dan tingkah yang "anak muda mah bebas".
Remaja bergaun pink dengan dandanan ala K-Pop keluar dari sedan BMW, sambil nyanyi-nyanyi bahagia. Lari setengah nari sama cowok yang bajunya warna-warni, masing-masing megang hape dan kepalanya khusyuk nunduk, mungkin ceritanya lagi asyik Line-an, BBM-an, Whatsapp-an.
Scene selanjutnya lumayan cerdik karena bener-bener memanfaatkan isu yang lagi anget beberapa bulan lalu. Maung atau macan Cisewu yang lebih mirip kucing itu hadir dalam iklan ini! Macan lucu nan murah senyum tersebut nangkring cantik di komedi putar, warnanya ada yang oranye dan hitam. Saya yakin mayoritas pemirsa khususnya netizen setidaknya tersenyum menyaksikan scene yang diakhiri dengan adegan cewek dan cowok berkemeja polkadot yang berjalan berhadapan sambil tetap asyik dengan hape masing-masing lantaran tak khawatir kehabisan kuota lagi, mungkin.
Menjelang ending, cowok berpayung yang sok cool berpapasan dengan cewek yang heboh sendiri dengan hapenya, sampai-sampai terperosok ke galian fiber optic, lantas kemudian ditengok sama remaja-remaja berpayung di sekitarnya. Entah pada mau nolongin, entah kalau dilanjutkan mungkin malah mau nguburin orang yang sok Hitz. Katanya sih ini marodiin drakor Goblin.
Seperti sebelum-sebelumnya, iklan Axis yang secara disengaja kerap diproduksi urakan seurakan-urakannya, berhasil membuat saya atau mungkin Anda rela menontonnya sampai detik ke 30 tanpa merasa perlu meng-klik "skip ad" di kanal youtube, atau mungkin kita sengaja menunggunya muncul dalam commercial break di televisi.[]