Memutar Ulang Lagu, Menonton Lagi Film yang Sama

Adakah yang lebih membosankan dari memutar ulang lagu yang sama? Adakah aktivitas yang lebih sangkil dari menonton film yang sama hingga tiga setengah tahun mendatang?

Motif sudah tidak di situ. Semangat hilang dalam benam bagai intan berlian, membuat semakin jauh jarak yang memang lebih jauh. Tapi semua tetap dipaksakan seperti mendonasikan celana nomor 29 kepada anggota DPR yang subur makmur; sia-sia dan dibuang pada akhirnya, barangkali.

Cuplikan film jenaka, apabila sudah dipertontonkan puluhan kali ke khalayak, hanya berkhasiat sebagai obat insomnia. Lelap, lelap, sampai tiga setengah tahun mendatang, kalau bisa, saya ingin melakukannya, kalau perlu saya ingin membelinya, kalau tak mampu saya akan mengkreditnya secara syariah.

Demi apa semua ini saya lakukan. Sepuluh tahun adalah waktu yang cukup lama untuk bereksperimen ciptakan apel rasa rambutan, kepala berambut brokoli, waktu yang tepat untuk perbaharui data sensus penduduk. Waktu yang terlalu lama untuk sekadar memetik gelar. Waktu yang sangat lama untuk menunggu kesuksesan sekejap terhampar.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama