Efektivitas yang Bikin Obesitas

Berita heboh bulan ini. Berat badan naik lagi. Yah tentu saja, kasat mata pun kelihatan lah. Meski telanjur, namun minggu ini saya perlahan merapikan pola makan yang akhir-akhir ini makin berantakan. Menjadi kurus itu pergulatan seumur hidup. Naik turun, fluktuatif, muncul tenggelam. Kenapa ya?

Saya rasa orang-orang zaman dahulu tidak meresahkan berat badan. Malah sebaliknya, kurang gizi. Badannya kurus-kurus, kulitnya hitam karena terbakar matahari tropis. Badan bau matahari karena parfum tak terbeli. Berat badan bukan concern mereka. Walau katanya genetik menentukan, tapi tak seberapa berpengaruh terhadap BMI mereka. Karena concern mereka kebanyakan adalah besok masih bisa makan atau tidak?

Tapi sekarang. Orang-orang rela mengeluarkan separuh penghasilannya demi tubuh ideal. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk membentuk otot. Berjuta-juta tiap bulan demi jus diet yang harus dibeli entah sampai kapan. Lama-lama bermunculan provider asuransi tubuh ideal. Sebab obesitas sudah  mulai menjadi ketakutan semacam salah milih passion.

Menurut saya penyebabnya adalah dunia yang semakin mudah. Bikin kita malas bergerak karena banyak pilihan yang lebih cepat. Motor hampir semua punya. Mobil juga. Kendaraan umum banyak. Transportasi online tinggal sapu-sapu layar. Semua ada demi efektivitas waktu kita semua yang katanya adalah uang.

Perlukah meluangkan lima belas menit sehari untuk berjalan kaki? Semakin nanti semakin bertambah? Okay. Jika terlalu sayang dengan lima belas menit yang katanya terbuang sia-sia, apa yang dapat kita lakukan dengan waktu lima belas menit? Menurut survey, generasi millenial memegang gawai minimal delapan jam sehari. Seperti bekerja saja ya. Jadi apa artinya lima belas menit berbanding delapan jam yang belum tentu berfaedah di depan layar?

Ah, enggak tau lah. Saya menjalani saja. Bawa asik aja. Makan secukupnya (tidak lebih dan tidak kurang itu susah banget). Berusaha untuk enggak malas jalan kaki. Lapangkan hati untuk nanti.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama