Mulanya, Selasa pagi akhir Agustus, terdengar bunyi klok-klok sesaat setelah saya menyalakan laptop untuk segera bekerja. Tampilan layar masih begitu-begitu saja, pertanda BIOS masih belum terangkat oleh boot. Lebih dari tiga kali dimatipaksa melalui tombol power, akhirnya OS berhasil booting. Namun dasar saya si penasaran dan tukang coba-coba alias si raja tega, saya shut down lagi laptop, ingin mengujinya apakah masih begitu. Ternyata masih. Bunyi klok-klok dan OS gagal booting, sebelum tiga-empat kali dimatipaksa sebagaimana sebelumnya.
Sesampai di rumah saya semakin gelisah ratapi nasib laptop saya. Masihkah dapat diselamatkan data-data yang telah saya kumpulkan dan kreasi lima tahun belakangan yang lebih berharga daripada harga dua juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah pada bulan Desember 2012. Hasil akhir adalah laptop saya tidak sanggup untuk booting, meski sudah lebih 20 kali saya pencet-pencet tombol power (iya, kelakuan biadab ini pula mungkin yang menambah kegagalan booting si putih untuk selamanya). Untungnya seluruh data pekerjaan sudah disalin ke flashdisk. Selebihnya: menguap seperti uang gajian.
HDD laptop rusak. Ah, cerita lama.
*
Akhir 2012 pun laptop pertama sebelum laptop ini mengalami hal yang sama. Gagal booting. Bahkan lebih parah, kalaupun berhasil booting, namun kemudian mati mendadak tanpa bilang punten. Analisis saya sama, paling-paling HDD-nya rusak entah bad sector entah memang terdapat ketidaksesuaian pemutar mekanisnya atau malah mainboard-nya yang telanjur kena. Hanya waktu itu saya langsung beli laptop baru ketimbang mereparasinya seperti sekarang, sebab saya masih kurang percaya dengan penyedia jasa servis apa pun di Bogor. Malas berurusan dengan penjual jasa di sana yang lebih sering bilang tidak bisa dan tidak ada.
Sementara sekarang, karena pekerjaan menjadikan laptop bagi saya seibarat cangkul bagi petani (sebetulnya sih emang gak punya duit lah, boro-boro bisa beli Macbook impian), ya sudah esok harinya terpaksa izin absen sehari demi mereparasi laptop ke salah satu gerai servis khusus laptop di Jaya Plaza Ahmad Yani, Bandung. Gejalanya langsung ketahuan: HDD-nya tidak dapat diselamatkan dan harus diganti dengan yang baru.
Tidak ada pilihan lain, saya mengiyakan satu-satunya solusi. Menunggu tukang servis membongkar hard disk lama dan membersihkan seisi laptop termasuk mengakali kipas prosesor supaya terus berputar konstan dengan kecepatan maksimal karena laptop beroperasi langsung dari sumber arus bolak-balik tanpa baterai, pekerjaan yang sebelumnya tidak kepikiran untuk dilakukan sendiri.
"Hard disk lamanya bisa dibenerin gak, Kang? Sayang euy, banyak kenangannya."
"Bisa. Tapi lama dan mahal. Minimal seminggu, biayanya sejuta lima ratus lebih lah. Itu pun belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, belum tentu semua sektor hard disk selamat, A."
"Sejuta lima ratus? Emang harga hard disk 320 GB baru berapa?"
"Tiga ratus lima puluh."
"Oh, gila, benerin hard disk lama hampir setara lima kali beli hard disk baru?"
"Begitulah, A. Tapi kebanyakan sih pada nyerah atau saya yang udah gak sanggup. Tuh liat, tumpukan hard disk rusak orang-orang di dalam etalase."
Di balik etalase sebelah kiri saya yang tukang servis tuduhkan, memang saling tumpuk aneka hard disk berbagai kapasitas dan merek. Tindih-menindih. Cenderung berantakan, seperti tidak ada harganya bahkan bagai tidak pernah alami masa-masa berharga. Kata tukang servis, banyak yang merelakan hard disk lamanya di sana. Tidak dibawa pulang. Mungkin karena tak ada gunanya membawa pulang dan menyimpan hard disk yang sudah mustahil diakses. Yah, merelakan sesuatu atau seseorang kenyataannya memang menyakitkan. Tapi harus dan mau bagaimana lagi. Barangkali hard disk baru akan lebih baik... setidaknya lebih awet.[]
Haduh HDD kmptr gue jg rusak nih.. penyakit lama sih, tp kynya kali ini udah total ga bisa booting. Hmm, Saatnya untuk merelakan.
BalasHapuspc-nya udah sesepuh ownernya kali ya. tapi 8 film tarantino masih aman, kan? gw raib sudah :(
Hapusstok 8 film tarantino aman disini...
BalasHapusturut sedih sama HDD nya :(
thanks atas ucapannya :( *ini udah kayak ditinggal mati sama orang aja*
Hapus