Segarnya Kuah Gule Kepala Ikan Mas Agus, Cabang Sidoarjo

Sabtu petang kemarin, kakak mengajak makan malam bersama ke Gule Kepala Ikan Mas Agus, Sidoarjo. Katanya sih rumah makan yang ada di Jl. KH. Mukmin No. 35 ini merupakan salah satu cabang dari pusatnya di Solo, Jawa Tengah. Selain di Surabaya dan Sidoarjo, masih banyak cabang lain Gule Kepala Ikan Mas Agus seperti di daerah Jabodetabek dan Jogjakarta.

Rumah makan yang mendaulat diri sebagai "Pelopor Gule Kepala Ikan Utuh" ini menyediakan aneka menu yang tentu saja bahan utamanya adalah ikan, namun bagi Anda yang tidak suka atau pantang dengan ikan (seperti saya misalnya) tersedia pula menu daging, udang, atau tahu.


Malam itu kami memesan tomyam kepala ikan yang ukurannya guede rek, gule kepala ikan yang berukuran lebih kecil, sementara saya dan ponakan memilih gule beli. Gule beli ini semacam ikan yang sudah difilet alias daging perut ikan yang disajikan tanpa duri. Kebetulan memang saya adalah orang yang malas makan ikan apa pun yang salah satu alasannya adalah keberadaan duri yang meribetkan aktivitas makan saya.


Alasan lain yang membuat saya seolah pantang terhadap aneka makanan yang "judulnya" ikan adalah kehadiran bau amis yang melayukan selera makan. Namun berbeda dengan ikan hasil olahan Mas Agus. Yang terhidu adalah aroma harum kunyit dan rempah-rempah lain, serta ikan yang berbau segar (gimana ya, susah mencari istilah yang pas), bau anyir sama sekali tidak tercium. Alhasil saya makan ikan dengan lahap berkat aroma yang menggugah syahwat dan ketiadaan duri yang kerap merepotkan itu, menyeruput sesendok kuah demi kuah, memamah daging ikan yang empuk dan lumer di mulut, kemudian menambah nasi setengah porsi.


Penasaran, saya mencoba kuah tomyam yang dipesan kakak. Berbeda dengan gule beli yang berkuah serupa dengan kuah gule kepala ikan, kuah tomyam menyerupai bumbu asam manis, hanya saja lebih encer yang keencerannya kurang lebih sama dengan kuah gule. Lebih segar di lidah, cuman agak ribet makan sembari memisahkan daging ikan dari duri-duri laknat musuh saya itu.

Kesemua menu di atas meskipun bernama gule, agak berbeda dengan gule atau gulai yang sering kita temui yang identik dengan kuah santan kental, sementara gule di Gule Kepala Ikan Mas Agus lebih ringan, lebih mirip tengkleng, sehingga meringankan kerja lidah dan usus yang mencerna lebih sedikit lemak. Selain menu utama, tahu tuna yang kami pesan pun enak, sembulan adonan sagu tunanya terasa segar, sepertinya ikan yang digunakan masih segar, maklum Sidoarjo terkenal dengan upluk-aplak tambak ikan dan udang.


Mayoritas harga menu-menu di Gule Kepala Ikan Mas Agus cukup terjangkau. Gule kepala ikan Rp. 18.700, tomyam kepala ikan Rp. 20.500, gule beli Rp. 18.200. Kenapa harganya meuni kagok begitu, entahlah, cuma Mas Agus yang tahu. Yang pasti rumah makan ini sudah dikenakan PPN 10%.

Dari beberapa figura yang terpampang di dinding rumah makan, Gule Kepala Ikan Mas Agus sudah disambangi oleh artis Ihsan Idol, Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, termasuk legenda kuliner Indonesia Pak Bondan Winarno. Hal ini membuktikan apa? Yah, Anda dapat menyimpulkan sendiri lah...


Jadi, bagi Anda para pencinta ikan, kudu banget mampir ke Gule Kepala Ikan Mas Agus di Jalan KH. Mukmin No. 35, Sidoarjo, maupun di cabang yang terdekat dari kediaman Anda. Sebab Mas Agus berhasil membuktikan bahwa cita rasa masakan ikan belum tentu berduri, belum tentu berbau amis.[]

Skor Gule Kepala Ikan Mas Agus, Cabang Sidoarjo :
Rasa : 8,5
Tempat : 8
Pelayanan : 8,5
Harga : 8
Instagramable : 8

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama