Ternyata kupat tahu bukan cuma milik Padalarang dan Singaparna. Magelang pun berhak untuk mengakui kupat tahu sebagai hidangan khas daerah mereka. Tentu dengan cita rasa yang berbeda.Berlokasi di daerah Cibinong, tepatnya di Cikaret, rumah makan yang menyediakan kupat tahu Magelang ini sudah lama bikin saya penasaran untuk menjajalnya. Baru terlaksana pekan kemarin sepulang ngambil skripsi yang sudah selesai di-hardcover, akhirnya saya tergerak untuk mampir ke sini.
Plang rumah makan Kupat Tahu Magelang - Cibinong cukup jelas, karena berukuran agak besar, berlatar belakang warna kuning mencolok serta warna huruf merah. Setiba di sana saya disambut seorang mbak pelayan yang memang cuma ada seorang. Selain itu ada kasir yang merangkap pemilik rumah makan yakni H. Syahrizal.
Selain kupat tahu, tersedia pilihan menu mainstream semacam ayam kremes, ayam bakar, nasi goreng, dan sebagainya. Dugaan saya, rumah makan ini menyediakan beragam menu sebab belum tentu semua orang cocok dengan cita rasa kupat tahu Magelang, bahkan belum tentu setiap orang berani mencobanya. Tapi, karena saya telanjur penasaran sama kupat tahu Magelang, ngapain mesen ayam kremes.. kan di warung tenda pun ada.
Kurang lebih 15 menit kemudian, kupat tahu terhidang di meja. Tanpa diminta, pelayan sekaligus peracik kupat tahu itu sudah menambahkan potongan telur dadar. Padahal... justru ini yang kelak mengacaukan rasa kupat tahu Magelang, karena... asin euy, dan, kurang cocok aja menurut saya mah kalo kupat tahu atau ketoprak dilengkapi telur dadar. Jadi giung. Apalagi keasinan kayak kasus saya kemarin. Kalo telur rebus, sepertinya okelah. Tapi di sini gak ada pilihan telur rebus, sayang sekali.
Suapan pertama saya persembahkan untuk sepotong bakwan. Rasanya.. yah, seperti bakwan lah hahaa... yang untungnya gak keasinan kayak telur dadar. Lalu saya mulai berani menyeruput kuah kupat tahu yang berpadu dengan kacang tanah goreng yang tidak terlalu halus. Tanpa telur dadar supaya rasanya gak terkontaminasi dan kacau. Sepintas sih rasanya mengingatkan saya pada lontong balap. Ada manisnya, ada asemnya, ada asinnya. Gak tau, apakah memang pake petis udang juga, tapi menurut saya rasanya mirip-mirip.
Menurut hasil googling sih rempah-rempah yang terkandung dalam kuah kupat tahu Magelang terdiri dari daun sereh, lengkuas, jahe, daun salam, dan gula. Berdasar cecapan lidah, rasa yang justru paling dominan adalah... bawang putih, yang sialnya tidak terlalu saya sukai. Aromanya begitu pekat lantaran bukan bawang merah yang ditaburkan seperti lazimnya hidangan lain, melainkan taburan bawang putih goreng. Tunailah sudah kepenasaran yang harus berbalut kecewa siang itu. Mungkin lidah Sunda saya cuma cocok dengan kupat tahu Padalarang dan Singaparna. Magelang belum saatnya.
Seporsi kupat tahu khas Magelang - Cibinong yang terdiri dari kupat, tahu, bakwan, selada, taoge, kerupuk merah, dan telur dadar ini cukup ditebus Rp. 15 ribu. Masalah worthed atau tidak dengan harga segitu, barangkali selera lidah kita yang akan menentukan.[]
Skor Kupat Tahu Magelang - Cibinong :
Rasa : 7
Tempat : 7
Pelayanan : 7,5
Harga : 7
Instagramable : 7,5
wahahaha ada skornya ya sekarang ;D
BalasHapusyoi dong. gak kalah sama acara kuliner di trans 7 kan :3
Hapus