Makan Sambil Mandi di Tuparev



Mumpung belum pulang ke Bogor, gak ada salahnya buat nyicipin kuliner di sekitar Cirebon. Destinasi kali ini menyasar ke Waroeng Spesial Sambal atau Waroeng SS di Tuparev. Di Jalan Tuparev pabalatak sekali rumah makan, salah satunya Waroeng SS, selain itu adalah Lombok Ijo, Sambal Layah, Ampera, Sate Madura Haji Herman, dan lain-lain.

Kenapa saya mosting tentang Waroeng SS? Kunjungan kali ini adalah kunjungan kedua, setelah sebelumnya ke Waroeng SS Tuparev diajak engineer yang merayakan ulang tahun, rame-rame bersama belasan koleganya. Pertama kali nyicipin waktu itu, ternyata rasanya enak (selain enak lantaran dibayarin). Namun sungguh teramat disayangkan ke situnya rame-rame (dan dibayarin), tengsin banget kalo saya jeprat-jepret semua hidangan untuk diunggah ke blog. Ya sudahlah, sepulangnya malam itu, saya bertekad untuk kembali ke Waroeng SS pada lain waktu. Dan lain waktu itu bertepatan dengan Minggu pagi tadi.

Biasanya saya malas mandi pada Minggu pagi, namun pagi tadi saya sudah rapi pada pukul sembilan. Saya tidak ingin seperti kunjungan pertama, di mana pada saat itu kami menunggu waiting list sekira 30 menit. Rame banget bok! Emang sih Kamis malam itu kami datang pukul tujuh agak ngaret, yang merupakan jam-jamnya orang pulang kerja. Sesudah memesan pun, agak lama kami menanti menu-menu tersaji, namun saya salut karena ternyata juru masak dapat memasak dengan maksimal kendati ditekan oleh membeludaknya pengunjung. Gak gosong. Gak hambar. Gak keasinan. Kalo kepedesan sih, emang namanya sambal ya pedes. Kalo gak pedes justru bakal saya protes keras!

Jam 11 ke atas, jangan harap dapat memandang angle seleluasa ini

Saya berangkat dari Gempol pukul 09.45 kemudian mendarat ganteng di lapak parkir Waroeng SS yang masih melompong! Lega banget rasanya kayak abis melahirkan. Pagi itu baru satu meja yang terisi oleh keluarga kecil. Setelah duduk, pelayan menyodorkan saya daftar menu untuk dicentang. Tiba-tiba nafsu kalap saya muncul. Saya memesan banyak menu!

Telor dadar gobal-gabul. Bedanya dengan dadar biasa, gobal-gabul dilengkapi irisan cabe dan bawang merah bawang putih

Tidak sampai 10 menit, pesanan saya pun terhidang di meja, melambai-lambai genit. Sebelum makan ngapain dulu ya, hmm.. foto-foto dulu deh. Ada ayam goreng, telor dadal gobal-gabul, tempe satu porsi, sambal bawang, sambal cumi, dan… nasi 2 porsi. Ada yang salah?

Biasa aja dong bilang cuminya!

Sempat lupa berdoa, saya menyikat perlahan namun pasti segenap menu di depan mata. Air es dan es jeruk nipis siaga berperan sebagai pemadam untuk mengantisipasi kebakaran hebat di mulut. Sebatas satu-dua suap, lidah seakan menantang berteriak: “Gini doang?”. Padahal mah, tiga suap, empat suap, hingga suapan terakhir, tetes demi tetes keringat membasahi dagu, kening, pelipis, dada. Hanya di Waroeng SS Tuparev saya bisa makan sambil mandi. Mandi keringat. Kemudian mulai menangis. Demikianlah, sambal bawang, sambal cumi, bergantian dicocol oleh sobekan ayam, potongan tempe, cubitan demi cubitan telor dadar gobal-gabul.

*

Menu yang tersedia di Waroeng SS sebenarnya biasa, semacam ayam goreng, sapi goreng, nila bakar, telor dadar, cah kangkung, pokoknya sebutkan menu yang biasa teman-teman makan di warung tenda, maka terdapatlah di sini. Yang membuat istimewa dari Waroeng SS adalah jurus aneka rupa sambal kreasi mereka, konon ada 27 macam sambal andalan. Sambal bawang saja ada dua macam: biasa dan goreng. Sambal cumi pun kalau tidak salah ada dua macam. Ada sambal ijo. Sambal pencit (sambal mangga). Sambal tomat. Sambal udang. Sambal wader. Sambal belut. Hadeuh, cape juga ya kalo harus ngetikin semua jenis sambalnya mah.

Sambal bawang biasa, tanpa digoreng
Tempe goreng tepung
Bagi Anda penggemar sambal, tentu Waroeng SS adalah nirwana dengan sungai keringat mengalir indah di sekujur tubuhmu.
Yang membuat saya tertarik untuk berkunjung pada kesempatan berikutnya ke Waroeng SS adalah harganya sangat terjangkau termasuk oleh saya (yang penuh perhitungan dalam perkara nyari tempat makan). Tagihan menu se-alaihimgambreng barusan, cukup saya tebus Rp. 36.300 sudah termasuk pajak 10%. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa Waroeng SS sudah membuka cabang di Bogor, di daerah Taman Yasmin, saya makin mantap untuk memasukkan warung makan ini ke dalam list tempat makan favorit saya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, ada sedikit tips untukmu yang tak ada salahnya untuk ditunaikan sebelum mampir ke Waroeng SS Tuparev:

1. Saya menganjurkan teman-teman untuk memesan dua minuman. Semisal es jeruk dengan air es. Atau Jus alpukat dengan es teh. Teh hangat lebih baik sebab walaupun air yang panas cenderung menggigit mulut yang terbakar lebih sadis ketimbang air es, namun konon air hangat efektif untuk memadamkan seuhah.

Gak usah dua istri, dua air aja udah cukup

2. Jika teman-teman adalah seorang pemalas seperti saya, yang kerap memutuskan untuk mencari rumah makan lain apabila mendapati rumah makan destinasi awal Anda penuh, tidak ada salahnya untuk datang lebih pagi guna mencuri start dari keluarga muda yang istrinya libur memasak pada akhir pekan. Tadi saja, setengah jam kemudian setelah saya duduk, sekitar pukul sebelas kurang seperempat, sepuluh meja sudah terisi oleh keluarga maupun pasangan. Sekadar info, Waroeng SS buka mulai pukul 10.00 hingga pukul 22.00.

Pura-pura gak puas ah...

3. Ke Waroeng SS lebih seru datang rame-rame bersama keluarga, rekan kerja, teman-teman, atau berdua pacar pun boleh. Kalau datang sendirian rasanya kurang asyik, tidak ada teman untuk berbagi kesah semacam “Pedes banget, Cuk!” atau “Anjirrr ladaaa! Cik aing menta cai kobokan maneh nya!”. Dan menurut poster yang terpampang di dinding Waroeng SS, tersenyum adalah obat yang mujarab untuk lekas pulih dari derita kepedasan. Masalahnya, andai Anda datang sendirian, mau senyum sama siapa kalo mulutmu kebakaran? Sama pelayannya? Oke, tapi waspada LGBT. Anda yang merasa ganteng jangan ngajak senyum yang ganteng ya. Sip.

Mengacu terhadap kunjungan pertama, Alhamdulillah saya tidak mengalami gejala diare sepulang dari Waroeng SS, malah tidur saya nyenyak sekali malam itu. Entahlah malam ini. Semoga tidak![]

Skor Waroeng SS Cabang Tuparev - Cirebon :
Rasa : 9
Tempat : 8
Pelayanan : 8
Harga : 8,5
Instagramable : 8

2 Komentar

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda. Saya juga mempunyai tulisan serupa yang anda bisa lihat di www.pariwisata.gunadarma.ac.id

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama