Siomay Paling Enak di Bogor



Ada yang gak doyan siomay? Sayang sekali kalau ada, padahal ada siomay yang paling enak di Bogor.

Sejak kecil saya suka banget sama street food satu ini. Di Bandung, kehadiran makanan yang lebih dikenal masyarakat setempat dengan "baso tahu" ini ada di mana-mana. Di warung baso tahu yang sudah punya nama. Dijajakan mamang-mamang yang lewat depan rumah. Apa lagi di sekolahan, siomay adalah jajanan wajib pengganjal perut kala bel istirahat berbunyi.

Di Bogor, keberadaan siomay bukannya tidak ada. Kalau kita memperhatikan, jumlah penjual siomay di sini lebih banyak dari Bandung—yang notabene daerah asalnya. Namun terdapat perbedaan antara siomay di sini dengan siomay asli Bandung. Siomay di Bogor berukuran mungil, lebih kecil dari bola bekel, terbuat dari adonan tapioka dan ikan tenggiri maupun ikan jenis lain. Sedangkan siomay yang saya kenal sejak kecil adalah adonan tapioka dan ikan atau gaji sapi yang dibalut oleh pangsit. Adapun item lain seperti tahu putih, kol, kentang dan lain-lain kurang lebih sama.

Setelah tinggal di Bogor, saya suka iseng nyicipin siomay yang mangkal di depan sekolahan. Rasanya biasa saja. Masih penasaran, saya mencoba siomay di kafe-kafe, rumah makan, di Sop Buah Pak Ewok, namun demikian saya masih kecewa karena rasanya tidak lebih enak dari siomay abang-abang yang keliling naik sepeda, harganya doang yang 2-3 kali lipat.

Sampai detik ini, menurut saya, setidaknya cuma ada satu siomay yang paling enak di Bogor.

*

Semasih sekolah, saya suka menghabiskan liburan semesteran ke rumah kakak di Bogor. Setiba di rumahnya, kakak saya sering menyuguhkan siomay yang dibelikan oleh suaminya sepulang kerja. Rasanya enak! Kadar enak di sini kurang lebih setara dengan siomay yang ada di Bandung. Waktu itu saya belum penasaran dan tidak bertanya lebih lanjut ihwal muasal siomay enak yang kerap ia suguhkan tersebut. Hingga kini setelah empat tahun belakangan menetap di Bogor, saya masih penasaran, belum ada siomay yang mengalahkan kadar enak siomay tersebut.



Berdasarkan petunjuk kakak saya, ternyata lokasi siomay paling enak di Bogor itu berada di kawasan LIPI, Kabupaten Bogor. Penduduk sekitar lebih mengenal LIPI dengan Bakos atau Bakosurtanal (sekarang, nama Bakosurtanal telah berubah nama menjadi Badan Geospasial). Roda siomay lengkap dengan tenda terpal dihelat di bawah keteduhan pohon rindang, berbagi lapak bersama pedagang mie ayam bakso.

Hanya saja kini pohon rindang itu sudah raib, konon hendak disulap menjadi kantor baru. Sekarang lokasi tenda siomay tersebut tidak lagi di dalam kawasan LIPI namun berpindah ke depan, masih di bawah pohon rindang, tepatnya di pinggir jalan raya Bogor-Jakarta. Jika kita berangkat dari arah Cibinong, maka tenda siomay itu terletak di kiri jalan, sebelum dan tidak terlampau jauh dari gerbang LIPI.



Selain siomay, turut hadir pula batagor (pangsit berisikan adonan tapioka + ikan yang digoreng) yang rasanya sama-sama legit. Garing di luar, empuk di dalam. Porsi standar siomay terdiri dari dua siomay, satu tahu, satu kentang, satu kol, ditambah satu butir telur. Tapi saya lebih suka memesan tiga siomay, dua batagor, dan dua tahu. Jangan lupa tambahkan acar timun dan wortel segar yang dipotong dadu.





Jika ditilik-tilik, bentuk siomay LIPI ini mirip dimsum, berbentuk kotak agak besar, disertai tekstur bergelombang dari sembulan adonan tapioka semakin menggugah selera saya. Rasanya gurih, takaran ikannya pas, tidak kalah dengan dimsum. Mengenai harga, sangat terjangkau. Dengan delapan ribu rupiah, kita bisa menyantap tiga potong siomay dan dua keping batagor. Dijamin kenyang, karena ukuran masing-masing lumayan besar, tidak sekecil siomay yang suka dijajakan naik sepeda.



Dulu pedagang siomay bernama Andri, namun dua tahun belakangan sampai hari ini ia digantikan oleh kakaknya yang saya tidak tahu namanya. Katanya, Andri membuka tenda siomay lain di daerah Cilodong, semacam ekspansi bisnis kecil-kecilan. Sekalipun berganti tangan dan kepribadian, tidak ada perubahan dalam segi rasa dan penyajian, mungkin masing-masing sudah khatam menggeluti resep keluarga.



Tenda siomay ini semakin ramai saat memasuki jam istirahat makan siang. Mayoritas pelanggannya adalah pegawai LIPI maupun para pegawai sub-lembaganya. Tidak ada salahnya teman-teman mampir ke sini, icip-icip siomay di bawah pohon rindang, bersama-sama para pegawai LIPI. Dengan sering makan semeja bersama mereka, barangkali kita bisa ketularan pintar.[]

Skor Siomay LIPI Cibinong :
Rasa : 8,5
Tempat : 7
Pelayanan : 8
Harga : 9
Instagramable : 8

15 Komentar

  1. Sebagai warga Bogor yang gak gaul, gw mesti coba nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. syukurlah, elo gak lantas merasa gagal :))

      Hapus
    2. atas rekomendasi blog ini, akhirnya nyobain juga kemaren haha tp kesorean cuma tersisa siomay sama kol aja, cep.. tp tetap mantap lahh

      Hapus
    3. waaah, nice! ntar traktir gue ya :3

      Hapus
  2. siomay makanan kesukaan,, mantap deh :)

    BalasHapus
  3. Ini dekat simpangan Kedung Halang itu tidak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan, kak. lokasinya di Cibinong. tepatnya dekat gerbang LIPI (Badan Geospasial)

      Hapus
  4. Waduu... deket tuh dr rumah gw tapi suka klewatan, pantesan gw muter2 kota bogor gak nemu padahal gak jauh dari CCM ya ternyata.... siip, tq infonya bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya warung siomaynya sebelum gerbang LIPI, gan (agan sekalian ganes ya :D)

      Hapus
  5. Mau share nih kebetulan penggemar siomay juga, ada juga siomay yg enak, siomay bandung, lokasinya dari lampu merah jalan raya jakarta bogor ke arah cikaret kurang lebih 100 meter adanya di sebelah kanan,

    BalasHapus
  6. Kebenaran saya sdg jualan lgi cari siomay yg enak n harga terjangkau. Bisa dapat no tlp nya. Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayang sekali, kemarin saya lihat pedagang siomay yang saya review di sini sudah tidak jualan di daerah situ lagi, pak :(

      Hapus
  7. yahhhhh....baru nyari lokasi somai....ketemu ni review...eh baru mo hunting ke LIPI ...udah ilang...untung baca kolom koment kalo gak gigit jari gue...wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo hari sabtu jam 10 pagi sampe jam 2 siang kadang dia suka jualan, kak. tapi gak tentu juga tiap sabtu mangkal di situ.

      mungkin petak umpet sama aparat.

      Hapus
Lebih baru Lebih lama