Saat mengobrol santai bersama orang-orang proyek, terlontar dua kalimat berima dari mulut mereka seiring derai tawa berhamburan. Saya cuma tersenyum kecut.
Tali rafia tali sepatu. Sama-sama mafia harus bersatu.
Tagline mereka mengejutkan bagi saya, namun biasa-biasa saja, mungkin, apabila pada akhirnya saya menyadari bahwa negeri ini Indonesia, bung! Bukan kasus dengan skala besar di Senayan sana saja yang terhidu KPK saja ternyata, tetapi swasta pun podo wae! Timbul kekhawatiran dalam hati kecil saya, sudah punahkah manusia-manusia yang tidak buta akan harta, jabatan, dan wanita? Atau, saya sendiri pun secara tak langung sudah terdoktrin paham pragmatis ini: "Udah, ambil! Masih kaku aja."
Namun ada mendingnya. Proyek swasta sekadar mencemari kepercayaan project owner dan mengorbankan peluh dan otot kuli-kulinya. Sedangkan proyek pemerintah telah menodai kepercayaan rakyat, menghamburkan uang rakyat, makan dan minum dari air mata rakyat yang menangis kelaparan.
Uh, miris bila menghadapi fakta kongkalikong yang begitu mencolok mata, serta kemalangan orang-orang kecil yang terpaksa bekerja kasar demi menjaga dapur tetap mengepul.
Selamat datang Selasa depan. Selamat datang bulan suci Ramadan. Selamat datang otak kanan yang penuh kreativitas dan imajinasi, yang mulai pekan depan bakal bekerja lebih giat. Selamat datang tubuh yang ideal! (selamat datang yang ini bak mimpi di siang bolong).
miris baca yg kamu kasih tanda koma di atas Cepy
BalasHapusselamat menyambut bulan Ramadhan
hati saya sebenarnya bergolak, tapi sepertinya saya belum bisa berbuat banyak buat mereka, mbak :(
Hapusiya, makasih mbak ely :)
itu udah biasa mas bero, itulah Endonesa yang sebenarnya.. warisan jaman orde baru
BalasHapusyap. bahkan, lebih jauh lagi, warisan dari belanda, ka :|
Hapuspaling ga, Belanda masih ngajarin kerja keras lewat kerja rodi :D
Hapushahay, saking yang positifnya gak keliatan :))
Hapushehe ah sama aja kang.. dimana-mana ya gitu :D yang penting kita aja diperhatikan kalau blom bs merubah orang lain ^^
BalasHapusyoi kang, mending urusin jalan kita, udah lurus apa belum, ketimbang ngelurusin jalan orang lain dengan seenaknya :)
Hapuscepy lagi magang di indocement sekalian yah?
BalasHapusnggak, cuman training sebulan doang, kakak veny :3
Hapussilakan
BalasHapusSalam kenal Sobat
BalasHapusSalam kenal juga, kawan :)
HapusSalam kenal sob :)
HapusSalam kenal juga, mas Dhimas :)
Hapusyah begitulah mas, aku arsitek, sudah sering melihat hal seperti itu
BalasHapusklise ya, emang, jujur itu baik tapi sulit dilakukan
setuju, sulit banget. asyiknya, cepy break! dikunjungi arsitek seperti ente, kak Miko :)
HapusAku punya teman yang kerja di proyek, dan sama persis dengan yg ada di atas. Sistem di negeri ini memang sudah membudaya korupsinya. Jadi susah ilangnya. Karena sudah budaya.
BalasHapushahaha betul, nggak bakal ada habisnya ya, mas kalo membincang negeri ini :)
Hapusitulah mengapa bro saya berharap pimpinan negeri yang jujur sehingga kebawahnya bisa jujur dan rakyat sejahtera...
BalasHapusharapan kang chandra, sama dengan harapan seluruh rakyat Indonesia. aamiin :)
Hapus