Rezeki Dipatok Ayam - Beraktivitas pada Pagi Hari

Apa bedanya sih, antara beraktivitas pada pagi hari dan sore atau malam hari?
Hmm, sebetulnya sama saja. Sama-sama mesti pake niat buat melakoninya. Bahkan, mungkin ada sebagian orang yang mempunyai mood untuk bekerja bukan pada pagi hari. Semangat dan inspirasi mereka bertebaran kala tengah malam atau pun dini hari. Pagi hari? Katanya, bawaannya mengantuk, pengin mencumbu lagi kasur sampai sore, atau besok paginya lagi.

Saya pun begitu, walau tidak sepenuhnya bisa seperti itu. Sesekali, memang, menurut saya malam hari merupakan saat yang paling tepat untuk berkontemplasi, mengkalibrasi pikiran dan hati, hingga esoknya siap untuk kembali beroperasi. Inspirasi-inspirasi pun berjatuhan begitu saja, tinggal pandai-pandai kita menadahnya.

Sayangnya, dua pekan ini, hingga awal bulan depan, saya terpaksa beraktivitas pagi hari. Kegiatan bergadang (baca: bergalau) kontan merosot drastis sebab mata terlalu lelah untuk menatap layar komputer seperti biasanya hingga pukul dua pagi. Sampai-sampai blog ini pun tak sempat saya keloni (alasan doang sih).

Antara keduanya, terdapat sisi enak dan tidaknya. Namun saya merasa terpanggil untuk mengatakan bahwa beraktivitas pada pagi hari itu enak. Mengapa?

Pertama, beraktivitas pada pagi hari itu sehat. Oh, ya? Sebab, kita seolah dipaksa untuk mandi pagi, yang disinyalir bisa meluruhkan kuman serta bakteri jauh lebih efektif ketimbang siang hari. Lalu, kita pun beruntung dapat menghirup udara pagi yang masih suci, polusi yang tersaput belum sebegitu pekat. Eh, tergantung lokasi juga. Kalau di Jakarta, mungkin ceritanya lain, hehehe.

Kemudian, kantung mata perlahan lenyap. Entah, mentang-mentang warna hitam mendominasi malam pekat, sampai-sampai kantung mata pun ikut-ikutan menghitam seperti dipoles maskara ketika sering bergadang. Setelah dua pekan ini beraktivitas di pagi hari, noda hitam di kantung mata memudar dan mengendur. Syukurlah, saya bukan penggemar presiden SBY, kok.

Bangunlah di pagi hari, supaya rezekimu tidak dipatok ayam.
Pernyataan retoris di atas sepertinya kurang relevan bila dikaitkan dengan kondisi sekarang. Tapi, bolehlah jika menggunakan sudut pandang lain. Rezeki itu bermakna luas, tak hanya sebatas materi, bukan? Bisa saja berupa nasi goreng yang dimasak ibu kita, suguhan acara-acara pagi di televisi yang menularkan semangat pagi, bahkan udara segar pagi hari yang gratis pun termasuk rezeki yang mungkin bagi segelintir orang tak ternilai harganya.

Yang senantiasa saya rindukan hingga sekarang, saya selalu suka ketika menghirup hawa pagi yang masih berselimut kabut, menghidu aroma tanah selepas guyuran hujan semalam, dan awan-awan di balik matahari yang bergumpalan seperti tengah melakukan briefing semesta sebelum silih berpencaran ke delapan penjuru mata angin.

10 Komentar

  1. Postinganmu bener banget seratus persen. Kalo aku bangun pagi, ibuk selalu masakin sarapan yg yahud. Kayak tahu kecap atau nasi goreng. Rejeki pagi yg bikin hepi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, sama dong, mas. nggak ada makanan yang lebih enak selain yang dimasak ibu!

      Hapus
  2. Ketika bangung, mood seharian ditentukan, nah bangun pagi walau awalnya berat tapi jika dipaksa bangung makan hasilnya moodnya akan bagus dan berpengaruh sehariang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mood! itulah yang sulit banget buat saya ketika bangun pagi. musti diguyur dulu, baru bangun, hahaha.
      eh, tapi kok akhiran -n nya pake -ng sih pay *mikir keras*

      Hapus
  3. akhir2 ini saya sering begadang gak jelas. giliran mau ngerjain tugas, malah ngantuk terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngehek :))
      Sama, bay. Beda misi bergadang, beda pula semangatnya hahaha

      Hapus
  4. nah kl yg kena shift malem gimana hayoloh hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo shift malem, hmmm... berarti rezekinya malem hari~ #asal

      Hapus
  5. endingnya itu spt suasana lagi berlibur di satu tempat ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh, betul. tapi itu suasana di perjalanan kalo berangkat pagi, mbak :)

      Hapus
Lebih baru Lebih lama