Asal Cuit


Setiap manusia terutama remaja (21 tahun masih bisa disebut remaja, 'kan?) mempunyai masa-masa labil. Misal pada malam hari, sendirian, di atas genteng, memandang rembulan tua yang tertutup awan hitam di bulan Oktober ditemani rerintik hujan yang berjatuhan dari langit. Saya yakin, esok harinya orang itu pasti demam dan butuh tablet aspirin.

Sesuatu yang bagi segelintir orang merupakan tindakan memalukan ini menurutku wajar-wajar saja. Sah-sah saja. Bahkan saya pikir manusia yang belum pernah dirundung kegalauan, patut diragukan keabsahannya sebagai manusia. Manusia itu mempunyai fluktuasi hati dan perasaan yang naik turun. Bedanya, ada yang terbuka sehingga membagi fluktuasi perasaannya itu ke temannya, sahabatnya, pacarnya, orangtuanya, hingga menyampah di socmed seperti twitter dan facebook. Namun pula banyak orang yang adem ayem. Dia cukup memendam kekalutannya seorang diri. Saya salut sama orang yang bertipikal seperti ini. Facebook dan twitter hanya digunakan untuk jualan dan baca-baca twit motivasi atau twit bijak saja. Bagus itu!

Tapi saya tidak bisa seperti itu. Biarlah sekali-kali twitter menerima sampah perasaan kita. Ya, saya menganggap twitter seperti septic tank. Jika terlalu sering menyampah ke twitter, maka akan cepat penuh. Namun, jika kita jarang menyampah atau malah lupa password, wah... nggak tau deh nasib sampah kita mau kita buang ke mana. Atau, kalau saya sih bakal nyari pasir atau kantong plastik. Analogi sesat, jangan ditiru!

Ini contoh kegalauan hidup yang bikin mual jika dibaca. Sebelum membaca twitbung ini, persiapkan kantong plastik dan antimo, ya!




























Sekadar info, walaupun tagarnya #asalcuit, twitbung ini dibikin hampir setengah jam lho. Hahaha, pengin galau aja mesti dipikir, ya? Ribet emang idup si cepy! Tapi kalau bisa sih galaunya jangan keterusan. Kalau perlu dijadwal! Setiap malam Jumat, atau pagi buta. Ya, lebih baik memilih malam atau dini hari, supaya jarang orang yang liat linimasa kita. Setidaknya tidak terlalu memalukan, 'kan jika hanya tukang ronda yang melihat linimasa kita? Ya, 'kan? Maka, teruskan kegalauanmu dengan bijak!









8 Komentar

  1. dulu waktu kecil, perasaan yg gue tau cuma ada perasaan seneng sama sedih doang... sekarang ada satu lagi, galau.

    BalasHapus
  2. iya nih, kenapa ya za.. :D #SangAtHufTSekaLi

    BalasHapus
  3. Suka juga lagu Shania Twain itu

    umur 21 msh jomblo ? HALLOO ? msh amat sgt muda itu bro !

    BalasHapus
  4. @mbak el : Hhihi, saya penganut paham oldschool :D
    hmm, yah, ini sebenernya nyindir remaja-remaja indonesia seumuran saya sih, mbak. sudah pada dewasa sebelum waktunya :D

    BalasHapus
  5. asal jangan galau massal aja. hancur masa depan bangsa ntar

    BalasHapus
  6. galaunya pas hari merah jambu gitu ya cepy :fufu:

    BalasHapus
  7. @genborneo : insya allah engga :D

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama