Sisa Darah Pahlawan Dalam Monumen

Rerintik hujan menguyupi ubun-ubun ketika saya memijakkan kaki di salah satu tempat bersejarah di Kota Pahlawan, Surabaya Kamis siang kemarin. Awan mendung kelabu yang menyelimuti hampir seluruh langit Surabaya tidak menyurutkan niat saya untuk berkeliling menyaksikan saksi bisu perjuangan generasi Indonesia di masa lalu. Sebaliknya, awan mendung seolah refleksi dari keadaan negara yang juga kelabu, tak kunjung memutih hingga kini.

Tugu Pahlawan menjulang seolah berani menantang, seberani pendahulu kita dalam memperjuangkan kemerdekaannya hingga simbahan darah mereka mewarnai sepanjang jalanan Kota Surabaya 1945 yang bergejolak. Gedung Raad van Justitie diluluhlantakkan oleh arek-arek Suroboyo, bendera Belanda yang seenaknya dikibarkan di Hotel Yamato disobek warna birunya oleh pemuda hingga hanya menyisakan merah dan putih. Kobaran semangat yang dipantikkan oleh Bung Tomo seakan meluapkan jiwa arek-arek Suroboyo untuk melepaskan bangsa dari cengkeraman penjilat-penjilat bangsa Eropa. Merdeka ataoe mati! Allied forced go away! Once and forever, the Indonesian Republic!!

Lanjutkan perjuangan, Surabaya..














6 Komentar

  1. Wow ... keren museumnya Cepy sama seperti museum sebelumnya wajib dikunjungi nih Insya Allah kalau ada waktu ke sana

    aku sama suami kalau berlibur disatu tempat pasti nyari museumnya deh

    BalasHapus
  2. gue curiga nih jangan-jangan si cepy termasuk benda museum yg kabur dari sana :-O

    BalasHapus
  3. @mbak ely: iya mbak el, ditunggu lho katanya sama tugu pahlawan n monumen kapal selam :kikik:

    BalasHapus
  4. @veny : kok tau? *ngikik kek kunti*

    BalasHapus
  5. @bebe : ayolah mbak, sekali-sekali pulanglah ke indo :blush:

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama