Tetirah (part 3, end)

Selain terkenal dengan bangunan-bangunan bercita rasa tinggi, rasanya sudah tak asing kala mendengar julukan Parijs van Java yang ditujukan terhadap kota Bandung. Paris merupakan kota mode sekaligus kiblat mode seluruh dunia. Dan, tak berlebihan jika Bandung disebut sebagai kota Paris di Jawa. Malah saya pikir fashion Indonesia berkiblat ke kota satu ini.

Banyak orang lain termasuk teman saya yang bilang bahwa cewek-cewek Bandung itu cantik-cantik, ‘gareulis’. Hal ini tidak bisa saya pungkiri, mojang Bandung memang ampuh untuk membuat mata tak berkedip kala kita memandanginya. Namun, setelah dipikir-pikir, mojang Bandung itu sebenarnya tidak cantik, sama saja seperti perempuan-perempuan di daerah lain. Hanya, mereka terlihat cantik karena… mengikuti perkembangan mode.

Dari adek bayi hingga oma...

Sepanjang mata memandang, saya menyaksikan orang-orang dengan pakaian yang jarang kita lihat berjalan lalu lalang, wanita cantik dengan wedges berwarna merah serta rambut yang sepertinya rajin di-treatment, dan pria-pria necis yang sepertinya rajin merawat dirinya ke salon juga.

Saya sempat melihat seorang ibu yang menggendong adek bayi, lucu sekali. Pakaian bayi itu bukanlah terbuat dari wol seperti yang biasa kita lihat. Begitu pun dengan sepatu yang dipakai, desainnya nyentrik. Sekilas, adek bayi tersebut mirip seperti bayi di iklan-iklan luar negeri. Bagaimana dengan ibunya? Tentu saja modis juga. Dengan sneaker berwarna pink yang cantik, potongan blus dengan corak bunga yang komposisinya tepat, celana jeans yang seratnya aneh, serta kerudung modifikasi zaman sekarang, sang ibu tampak sangat anggun walaupun sudah mempunyai momongan.

Jangan tanya mengenai gaya berpakaian para mahasiswa dan mahasiswi Bandung. Saya acungkan jempol kepada mereka yang bisa dengan kreatifnya merawat dan mendandani diri dengan kocek pas-pasan ala mahasiswa. Ya iyalah cep, mereka kan orang kaya? Hmm, bisa saja. Tapi masa iya semua mahasiswa Bandung orang kaya semua? Masalahnya hampir semua mahasiswa dan mahasiswi di sini modis-modis buanget… pengen deh ngambil satu mahasiswi buat dipajang di kamar hahaha.

Yang menarik, oma-oma juga tak mau ketinggalan mode. Mereka tampil percaya diri dengan blus selutut yang bercorak atraktif, perhiasan di jari, lengan maupun di leher yang tampak mewah, serta lipstik merah merona di bibir mereka. Sekilas terdengar norak, tapi saya yakin jika anda menyaksikannya secara langsung, anda akan setuju untuk mengatakan bahwa oma ini masih terlihat cantik di tengah usianya yang tak lagi muda.

Sedari dulu, orang Bandung sangat mengapresiasi keindahan, mulai dari hal kecil seperti kemasan makanan, fashion, seni rupa, hingga bangunan-bangunan bercita rasa tinggi seperti di postingan saya sebelumnya. Bagi orang Bandung, segala hal dalam kesehariannya harus memenuhi estetika dan taste yang kuat.

Maka jangan heran kalau orang Bandung jarang yang merantau. Mereka sudah terlanjur nyaman dengan doktrin agar senantiasa memperhatikan keindahan yang ditanamkan oleh nenek moyang di kota ini. Saya yakin, tidak ada kota lain termasuk Jakarta yang mampu menyamai Bandung dalam hal apresiasi terhadap keindahan kota berserta segala isinya dan kreativitas masyarakat setempat.

Jika anda ingin mencari pakaian dengan desain yang tidak membosankan, tidak mainstream dan harga yang tak terlampau mahal, Bandung lah kota yang wajib anda sambangi. Jika anda ingin berwisata kuliner dan wisata alam, Bandung lah surganya. Jika anda sedang mencari cewek cantik (baca: modis), tidak ada kota yang paling tepat selain Bandung. Jika anda ingin terjebak kemacetan lalu lintas, Bandung jua lah juaranya :p

Kalau memang orang Bandung menyukai keindahan, lalu mengapa saya begini-begini saja, gaul enggak, modis enggak, ganteng enggak. Saya orang mana sih, hahaha…


tamat

6 Komentar

  1. okeh siip, kenapa oleh olehnya ga dibawa... SORABI,8-|

    BalasHapus
  2. ahh, sorabi nu mana tah bah :-0 :D

    BalasHapus
  3. situ org Bogor Cepy khan skrg netapnya di sana :P
    bener ngak ?

    BalasHapus
  4. Hehe, tak semua orang Bandung modis kan. Jadi tenang aja dik.
    Istri saya saja kuliah di Bandung dua kali di dua kampus sampai tamat juga gak modis, dan itu malah saya suka.
    Tapi adik ipar saya kuliah di bandung dan kerja di Bandung memang modis, mungkin ini gaya dia. :D

    BalasHapus
  5. @mbak ely : nah, bener bener... seratus :D

    BalasHapus
  6. @kang achoey : ahahaha, kalo mau ngikutin mah sih gak masalah kang, bagus malah. tapi saya capek kalo harus dikendaliin sama mode terus, dan lagi, dompet juga tak mendukung hehehe :D

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama