Hari sabtu kemarin saya beserta 19 teman kuliah berkunjung ke ibukota negara, Jakarta. Mau ngapain, mau demo kasus KPK vs POLRI? Hehe, bukan. Sejak tanggal 6 hingga 8 Oktober 2012, TNI-AD mengadakan pameran Alutsista TNI-AD yang kebetulan bertempat di Monumen Nasional (Monas). Kapan lagi kita bisa lebih dekat dengan bapak-bapak tentara yang berotot kawat tulang besi itu, sehingga sayang sekali kalau event langka itu kami lewatkan begitu saja.
Darma yang pertama kali tahu tentang event ini. Secara, ia penggemar berat militer dan seluk beluknya, sampai-sampai ia mengoleksi baju, celana, bahkan mungkin celana dalam ala army, hehe. Terlebih Darma juga penggemar gim-gim semacam counter strike, battle field, crysis, dan entahlah saya tidak tahu lagi. Tentu saja ia ingin melihat lebih dekat senjata-senjata dan aksesorisnya yang biasa hanya ia lihat dan mainkan di gim-gim perang itu. Dan saya pikir event ini sangat menggugah adrenalinnya.
Stasiun Bogor
Sebagian besar teman memutuskan untuk berkumpul di stasiun Bojong Gede. Namun karena tempat tinggal saya lebih dekat dengan stasiun Bogor, saya memilih untuk berangkat dari stasiun Bogor saja. Kebetulan ada tiga teman lain yang berangkat dari sana. Syukurlah, saya tidak benar-benar sendirian, hehe.
KRL commuterline yang kami tumpangi berangkat pukul 10.15. Di dalam KRL, saya sempat khawatir kalau-kalau KRL ini anjlok juga seperti kejadian di Cilebut tiga hari yang lalu. Haha, berlebihan memang, tapi syukurlah kami selamat sampai tujuan. Kami tiba di stasiun Juanda sekitar pukul 12 siang.
Stasiun Juanda. |
Tiba di Monas
Kata Eko sih lokasi Monas itu tidak jauh dari stasiun Juanda. Maka kami berempat memutuskan untuk berjalan kaki dari Juanda, dan memang letak Monas tidak terlampau jauh. Kemudian trotoar yang kami lewati cukup nyaman untuk dilewati pejalan kaki, walaupun memang ada beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di sana. Namun keberadaan mereka tidak sampai mengganggu lalu lintas sekitar.
Monumen Nasional yang takkan pernah kehilangan wibawanya. |
Megah... |
Setiba di lokasi kami berempat mencari teman-teman lain yang berangkat dari Bojong Gede. Namun ternyata mereka salah naik KRL. Seharusnya yang mereka tumpangi yaitu KRL tujuan Jakarta Kota, sedangkan mereka naik KRL ekonomi tujuan Tanah Abang. Alhasil mereka terpaksa turun di stasiun Manggarai untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan busway.
Sambil menunggu mereka, kami berempat melakukan aktivitas yang memang jadi tujuan utama kami, yakni berfoto ria, hahaha. Kami mengunjungi stan demi stan pameran Alutsista ini, dan kamera saku tidak lepas dari genggaman saya. Jika berkenan melihat kenarsisan kami, silakan lihat foto-foto yang kami potret kemarin :D
Foto-foto di atas hanya foto kami berempat, karena kami baru bertemu dengan teman-teman yang lain secara lengkap sekitar pukul setengah dua. Selain itu, baterai kamera saku saya tiba-tiba lemah, dan mati. Nasib.. maaf ya teman-teman yang lain, hehe.
Dan Darma pun akhirnya menyaksikan langsung benda-benda yang ia kagumi itu. Bahkan ia sempat untuk memegang serta berfoto dengan sniper rifle. Nih, lihat saja :
Keren euy, mirip tentara, tentara kondangan (baca : hansip) |
Kami berkeliling di pameran hingga pukul empat sore. Setelah itu kami memutuskan untuk mampir ke kota tua, sekalian bermalam minggu hehehe. Namun sebelumnya kami sholat ashar terlebih dahulu di Istiqlal.
Masjid kebanggaan Indonesia. |
Kota Tua
Setelah sholat ashar kami melanjutkan perjalanan ke kota tua dengan menggunakan busway. Hehe, ini pertama kalinya saya naik busway lho *norak*. Empat puluh menit kemudian kami akhirnya tiba di kota tua. Yang dituju pertama kali tentu saja penjual makanan, karena kami semua belum sempat makan siang. Kebiasaan banget emang, mahasiswa mah makan siang sama makan malam dirapelin melulu :p
Sebelumnya saya pikir Kota Tua itu mirip seperti jalan Braga di Bandung, sepi, tenteram dan suasana vintage nya sangat kental. Ternyata prediksi saya keliru. Di Kota Tua banyak sekali bertebaran para pedagang mulai dari pedagang makanan seperti nasi goreng, soto ayam dan otak-otak hingga pedagang pernak-pernik seperti kalung, tas, pakaian bahkan tukang ramal tarot pun ada disini. Hmm, mana bisa saya merasakan serta menikmati kekunoan Kota Tua ini, mau berjalan kaki saja sempit. Alhasil tidak ada foto yang sempat saya ambil. Eh, sebentar, ternyata ada satu foto yang sempat saya ambil, ini dia :
Hehe, Amin berpose di atas batu. Keren lah miiin :D |
Ternyata ada yang berulang tahun di hari itu. Muliyani (kaka) berulang tahun yang ke-19. Diiringi petikan gitar yang dimainkan oleh pengamen Kota Tua, kami sama-sama menyanyikan "Selamat Ulang Tahun" nya Jamrud. Setelah itu ada acara tiup korek, bukannya tiup lilin. Haha, enak bener ya jadi si kaka, serasa diulang tahunkan. Lho, bukannya kaka emang ulang tahun? *mikir*
Saatnya Kembali ke Kota Hujan...
Tidak terasa sudah pukul setengah delapan malam. Kami memutuskan untuk pulang ke Bogor, karena takut kemalaman. Kami berjalan kaki ke stasiun Jakarta Kota. Alhamdulilah ternyata masih ada jadwal commuterline tujuan Bogor.
Berjalan kaki menuju Stasiun Jakarta Kota. |
Akhirnya sampai Jakarta Kota. Saatnya kembali ke Bogor... |
Jakarta memang tidak pernah kehabisan daya tariknya. Tak heran banyak sekali pendatang dari luar daerah yang mengadu nasib di ibukota negara ini. Jakarta adalah kota yang gemerlap, penuh dengan kemegahan dan apapun sesuatu yang kita cari tersedia di sini.
Jakarta pula yang menarik wisatawan asing untuk menyambangi kota itu. Kota yang sarat dengan sejarah perjuangan Indonesia, serta warisan budaya yang ironisnya saat ini semakin tergerus oleh gaya hidup modern.
Jakarta pula yang menarik wisatawan asing untuk menyambangi kota itu. Kota yang sarat dengan sejarah perjuangan Indonesia, serta warisan budaya yang ironisnya saat ini semakin tergerus oleh gaya hidup modern.
Tapi saya tetap cinta Bogor. Saya pikir Bogor adalah kota yang balance. Cuaca, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Lapangan pekerjaan, cukup banyak walaupun tidak sebanyak di Jakarta. Tempat wisata, hmmm, bertebaran di mana-mana mulai dari wisata belanja seperti FO hingga wisata alam seperti Puncak dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kuliner, tengok saja blog pak banyumurti.net, kuliner kota Bogor sangat melimpah, banyak sekali ragamnya. Jodoh, hahaha no comment, saya jomblo soalnya :p
Ibarat kue, mungkin Bogor adalah kue yang tidak menggunakan pemanis buatan, tidak gosong dan tidak pula lembek dan tidak terlalu banyak menggunakan soda kue, pas. Apabila anda menemukan kota yang seperti kue itu, saya yakin itulah kota Bogor.
@cepyhr, lahir di Bandung.
Gambar : dokumentasi pribadi (taken by Casio EX-Z16, three photos taken by Blackberry 9105), foto Darma memegang sniper saya rampok paksa dari facebook Darma.
Enjoy Jakarta!!!
Enjoy Jakarta!!!
Tags:
kontes blog
aduh foto urang harusna disensor eta.. hahaha but nice post, as always. :D
BalasHapus@reza : hahaha, komo asalna mah dek poto ente doang nu dipajang ja :D
BalasHapushehe, nuhun masbro!!!
aih kalo mau masang foto gue yg cakepan dikit napa..
BalasHapusnice post, lanjutkan!!
STTI keren deh :)
BalasHapusSTTI keren deh
BalasHapus@tami : hahaha, emang ada yang cakep gitu? :p
BalasHapushaha, makasih. sering-sering maen sini ya tam :D
@kang achoey : keren, perlu poles sana sini lagi hehe :D
BalasHapushmm, selamat buat blog barunya kang. jangan ampe hiatus lagi :D
kang cepy....
BalasHapusjgan di pasang foto kuu donk!!!!menjelek-jelekkan blog ente saja:D
@tjah garoetan : karya seni mah gak ada yang jelek min :3
BalasHapuswow mantab nih kang cepy.. baru kali ini pameran alutsista di Monas kayaknya buat imej TNI yang merakyat, jadi dibuat ditempat seperti monas. Bravo lah TNI tetap dekat dengan rakyat.. tiap tahun biasanya ada pameran di JCC..
BalasHapus@kang unggul : wiih, senangnya dikunjungi kang unggul :woot:
BalasHapusoh, biasanya di JCC ya kang? saya lebih setuju di monas kayak kemaren sih, karena lebih merakyat :fufu:
Wew..kisah perjalanamu ke Jakarta seru :)
BalasHapus@mas yoswa : aasik, ada mas yoswa :D
BalasHapusterima kasih udah mampir ke blog galau ini mas :kikik:
siip hehe
BalasHapusHalo, blogger. saya putri dari VIVAlog. Kirimkan data pribadi kamu ke putri.megasari@viva.co.id dengan format:
BalasHapusNama:
Email:
No.Hp:
Alamat:
Judul Artikel:
Akun Twitter:
Karena yang sudah submit akan di data.
Terima kasih :)
siipp, sudah dikirim mbak. terima kasih ya :)
BalasHapus