Bagi saya, mengonsumsi gorengan itu sudah jadi candu, sangat sulit bagi saya untuk menghindari makanan biasanya terdiri dari bakwan, tahu isi, kroket (risol), pisang molen dan banyak lagi. Kalau boleh memilih, lebih baik menjauhi gebetan ataupun mantan daripada menjauhi gorengan. Berlebihan memang sih, banget.
Sejak kecil, saya doyan banget sama makanan yang membuat kecanduan seumur hidup ini. Kebetulan orangtua saya juga penggemar gorengan kelas berat. Sepertinya, dulu kami membeli gorengan hampir setiap hari. Jumlahnya? Kalau tidak salah sih saya biasa makan sekitar 5 gorengan setiap pagi. Sore hari beda urusan ya, kadang-kadang kami membeli lagi gorengan untuk camilan malam, hahaha.
Kebiasaan ini berlanjut hingga sekarang dan tidak tinggal di rumah orangtua lagi. Tidak tahu kenapa, setiap kali melihat abang-abang gorengan di pinggir jalan, gorengan buatannya itu seakan melambai-lambai manja sehingga hati saya luluh juga.
Saya tidak mungkin menutup mata terhadap fakta yang menunjukkan bahwa gorengan merupakan camilan yang berkolesterol tinggi. Gorengan mengandung lemak trans (trans fat) yang tinggi. Hmm, dari namanya saja sudah "fat", tentu saja membuat tubuh kita "fat" juga.
Akhir-akhir ini saya mulai menyadari bahwa harus ada perubahan pola makan dalam kehidupan saya. Mumpung masih muda (umurnya, mukanya sih engga), lebih baik mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya, bukan?
Move On ke Buah-Buahan
Jujur, saya jarang banget makan buah-buahan. Kenapa? Sekilas, harga buah-buahan sedikit lebih mahal daripada gorengan. Misalnya, satu kilogram mangga sekitar 10 ribu, sedangkan kalau 10 ribu itu dibelikan gorengan, wahhh, bisa dapet banyak tuh. Haha, kuantitas masih menjadi pertimbangan saya untuk membeli camilan. Maklum, mahasiswa berdompet cekak :p
Namun, setelah dihitung-hitung lebih lanjut, ternyata sama saja. Bahkan jika melihat kandungan gizi yang terkandung pada hampir semua jenis buah-buahan, gorengan sepertinya ibarat makanan sampah yang memiliki gizi yang sangat rendah. Lemak trans yang tinggi tersebut menimbulkan obesitas jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Terus terang, saya merinding kalau mendengar kata obesitas. Mau sebesar apa lagi ukuran body dan baju saya yang sudah XL ini?
Terlebih lagi gorengan-gorengan yang dijual di pinggir jalan. Sayuran yang digunakan banyak yang tidak segar, sehingga mengurangi kandungan gizi yang seharusnya tinggi pada sayuran. Selain itu, minyak yang dipakai sudah lebih dari 3 kali penyaringan yang bisa menyebabkan kanker. Bahkan ada abang-abang yang usil menggunakan minyak goreng bekas restoran fast food. Yang lebih mengerikan, ada juga oknum yang menambahkan plastik supaya gorengan terlihat mengilap, padat dan tidak lembek.
Bandingkan dengan buah-buahan. Memang, harganya sedikit lebih mahal, tapi kandungan gizinya jauh lebih tinggi daripada gorengan. Hampir semua buah-buahan bebas dari kolesterol. Kalaupun ada, itu adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh seperti pada alpukat. Buah juga mengandung banyak serat yang melancarkan pencernaan, mencegah ambeien dan kanker kolon. Kemudian, buah juga mengandung zat antioksidan yang mencegah penuaan dini karena zat ini berfungsi untuk menetralisir radikal bebas dari polusi, sinar matahari berlebihan maupun asap rokok. Hehe, ternyata buah sangat bermanfaat untuk mengembalikan muka muda saya ini.
Banyak sekali manfaat yang terkandung dalam buah-buahan. Tapi kita juga harus senantiasa waspada dalam memilih buah-buahan. Seperti kita ketahui, ada beberapa oknum penjual usil yang menyuntikkan pemanis buatan maupun pewarna tekstil ke buah-buahan ini. Bukan manfaat yang diperoleh tubuh, malah sebaliknya.
Lha, terus kita makan apa dong kalau hampir semua makanan serta camilan tidak terlepas dari zat kimia berbahaya? Ya, menurut saya sih kita jangan terlalu sering menonton Reportase Investigasi Trans TV deh. Bagaimanapun, tidak semua pedagang bertindak mengerikan seperti hal-hal di atas. Masih banyak pedagang yang jujur kok.
Cara yang paling mudah, tentu saja lebih baik kita berdoa supaya setiap makanan yang kita konsumsi itu aman, hehe. Yuk ah, move on ke buah-buahan!
Move On ke Buah-Buahan
Jujur, saya jarang banget makan buah-buahan. Kenapa? Sekilas, harga buah-buahan sedikit lebih mahal daripada gorengan. Misalnya, satu kilogram mangga sekitar 10 ribu, sedangkan kalau 10 ribu itu dibelikan gorengan, wahhh, bisa dapet banyak tuh. Haha, kuantitas masih menjadi pertimbangan saya untuk membeli camilan. Maklum, mahasiswa berdompet cekak :p
Namun, setelah dihitung-hitung lebih lanjut, ternyata sama saja. Bahkan jika melihat kandungan gizi yang terkandung pada hampir semua jenis buah-buahan, gorengan sepertinya ibarat makanan sampah yang memiliki gizi yang sangat rendah. Lemak trans yang tinggi tersebut menimbulkan obesitas jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Terus terang, saya merinding kalau mendengar kata obesitas. Mau sebesar apa lagi ukuran body dan baju saya yang sudah XL ini?
Terlebih lagi gorengan-gorengan yang dijual di pinggir jalan. Sayuran yang digunakan banyak yang tidak segar, sehingga mengurangi kandungan gizi yang seharusnya tinggi pada sayuran. Selain itu, minyak yang dipakai sudah lebih dari 3 kali penyaringan yang bisa menyebabkan kanker. Bahkan ada abang-abang yang usil menggunakan minyak goreng bekas restoran fast food. Yang lebih mengerikan, ada juga oknum yang menambahkan plastik supaya gorengan terlihat mengilap, padat dan tidak lembek.
Bandingkan dengan buah-buahan. Memang, harganya sedikit lebih mahal, tapi kandungan gizinya jauh lebih tinggi daripada gorengan. Hampir semua buah-buahan bebas dari kolesterol. Kalaupun ada, itu adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh seperti pada alpukat. Buah juga mengandung banyak serat yang melancarkan pencernaan, mencegah ambeien dan kanker kolon. Kemudian, buah juga mengandung zat antioksidan yang mencegah penuaan dini karena zat ini berfungsi untuk menetralisir radikal bebas dari polusi, sinar matahari berlebihan maupun asap rokok. Hehe, ternyata buah sangat bermanfaat untuk mengembalikan muka muda saya ini.
Banyak sekali manfaat yang terkandung dalam buah-buahan. Tapi kita juga harus senantiasa waspada dalam memilih buah-buahan. Seperti kita ketahui, ada beberapa oknum penjual usil yang menyuntikkan pemanis buatan maupun pewarna tekstil ke buah-buahan ini. Bukan manfaat yang diperoleh tubuh, malah sebaliknya.
Lha, terus kita makan apa dong kalau hampir semua makanan serta camilan tidak terlepas dari zat kimia berbahaya? Ya, menurut saya sih kita jangan terlalu sering menonton Reportase Investigasi Trans TV deh. Bagaimanapun, tidak semua pedagang bertindak mengerikan seperti hal-hal di atas. Masih banyak pedagang yang jujur kok.
Cara yang paling mudah, tentu saja lebih baik kita berdoa supaya setiap makanan yang kita konsumsi itu aman, hehe. Yuk ah, move on ke buah-buahan!
gambar dan referensi : lapar.com, majalahkesehatan.com
terus terang sejak aku nikah dan tinggal di sini jadi nggak biasa makan di luar, masakan sendiri lebih terjamin, yg kupikir dr gorengan yg dijual itu sudah berapa kali minyaknya digunakan ? *ngeri*
BalasHapus@mbak ely : pengennya sih gitu, tapi saya cuma bisa masak indomie nih mbak :D
BalasHapushmm, keliatannya sih kalo minyaknya belum habis, masih tetep dipake deh mbak :-w
iya, bayangkan brp puluh kali ya, itu yg mengerikan
BalasHapuswadeww .. aku sdh bertahun tahun ndak makan indomie, ngeri !
@mbak ely: haha, makanya lebih baik move on aja ah, perlahan :blush:
BalasHapushehe, di sana emang ada indomie mbak? sama, lambung saya juga gak kuat sekalinya makan mie instan :-O
ada dong indomie di sini, tapi aku jarang beli malah ndka pernah sekarang
BalasHapusyg pasti itu masak sendiri paking oke
waah, keren nih indomie distribusinya, ckck.
BalasHapusbetul, masakan rumah emang masakan paling enak sedunia 8-)
@kang in'am : okee, makasih udah mampir ya :)
BalasHapusWah, ide bagus nih, kok ya saya kepikiran :-0
BalasHapusSelama ini emang suka makan buah dan gorengan, tapi ga ada kepikiran kalo mengkonversi gorengan ke buah. Dan ga tau deh, karena udah kesetanan sama gorengan saya :-w
@miftah : haha, iya bro sama :-O
BalasHapussusah banget pindah ke lain camilan dari gorengan :dies:
masih gorengan mania nih om :-E
BalasHapus@lena : sama kalo gitu :-E move on sama-sama yuk
BalasHapusbikin gorengan sendiri kalo gitu cep biar ga takut kolesterol tinggi :D
BalasHapus@randompeps : hahaha, gak bisa masak euy :-w
BalasHapuskami juga doyan banget sama gorengan, tapi itu tadi mengingat vit J -nya jadi memaksakan diri untuk bermigrasi ke nyemil buah2an hehehe ... tentu biayanya lebih besar daripada gorengan, tapi klo dipikir2 emang SEHAT itu MAHAL kan :D
BalasHapus@mbak niQue : iya nih, saya lagi mencoba, semoga gak ada godaan :-0
BalasHapushahaha, bener banget mbak. butuh pengorbanan buat sehat :kikik:
makasih udah berkenan mampir mbak niQue :)
Dan saya setuju banget. Kmaren suami kena radang amandel parah gara2 makan gorengan kebanyakan. [pdhl gorengan toko lho bukan yg pinggir jalan]. Skrg, mending nyemil buah deh. Cuman males motongnya [dezig]
BalasHapus@shireishou : waduh, ternyata parah juga ya efek gorengan ini :(
BalasHapusiya nih mbak, mending move on ke buah buahan :D
makasih udah mampir mbak :)
ini sebenarnya memang gampang gampang susah.. dulu pernah menjalani hidup sehat... tapi rasanya kok tidak menikmati hidup ya..
BalasHapuswong hidup sudah susah... makannya juga makanan yang ga enak.. hehehe
hehehe jangan ikuti prinsip saya ya.. dirimu sudah baik kok...
@mas applausr : ahaha, iya sih, sehat perlu pengorbanan euy :D
BalasHapusyg penting mah olahraga dah,hehe
makasih udah mampir mas :)
dua duanya saya sukaaa, buah-buahan sama gorengan tuh dua duanya bikin ketagihan, hehe :D
BalasHapusyang penting makan gorengannya ga berlebihan, trus banyak minum air putih juga biar ga seret tenggorokan, hehe :)
@hana : Haha, saya sih masih pilih kasih, buah-buahan masih dianaktirikan :D
BalasHapusbetul-betul.. hidup air putih!!! 8-)
wah untuk bayi saya sukanya buah-buahan
BalasHapushehe karena ia belum diperkenalkan dengan gorengan
mari makan buah
@kang achoey : mau dong dikasih buah juga kang :kikik:
BalasHapus