Tetap Terang Di Tengah Sambaran Petir

( gambar ditaut dari sini )

Sudah menjadi rahasia umum kalau kita mendengar kata Perusahaan Listrik Negara (PLN), kata-kata lain yang relevan adalah "mati lampu" (orang priangan biasa menyebutnya dengan istilah "aliran"), "kesetrum", dan "tarif listrik naik terus". Nyaris hanya kata-kata negatif yang akrab menyertai perusahaan BUMN ini. Tetapi apakah sebuah perusahaan yang dicap negatif oleh mayoritas masyarakatnya bisa mengubah imagenya menjadi jauh lebih positif?

Saya lahir dan menghabiskan masa kecil di Bandung, tepatnya di Padalarang tahun 1991. Pada saat itu listrik PLN sudah menjadi sahabat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk saya. Keseharian saya di masa kecil yaitu menghabiskan waktu di depan televisi untuk menonton baja hitam RX, mendengarkan lagunya trio kwek-kwek di radio tape, bahkan tersengat listrik PLN pun pernah. Sungguh aktivitas yang tidak bisa lepas dari campur tangan listrik PLN, bukan?

Sayangnya aktivitas yang menghibur itu seringkali terganggu oleh pemutusan aliran listrik PLN. Bahkan pemadaman bergilir kerap dilakukan. Alasan PLN beragam, misalnya perawatan gardu berkala ataupun gangguan teknis akibat cuaca yang tidak bersahabat.

Syukurlah sejak tahun 2000 hingga sekarang pelayanan listrik PLN di desa kelahiran saya sudah jauh lebih baik, lebih memuaskan. Pemutusan aliran listrik pun jarang terjadi. Saya yakin itu adalah bukti nyata bahwa PLN mulai merombak manajemennya menjadi lebih profesional dan jauh dari praktek KKN.

Ternyata kejadian tak mengenakkan mengenai PLN terjadi lagi ketika saya beranjak dewasa. Setahun terakhir ini saya tinggal di rumah kakak di Bogor. Selain terkenal dengan kota hujan, ternyata Bogor terkenal juga dengan pemadaman bergilir PLN. Hampir setiap tiga hari sekali di wilayah Bogor dan sekitarnya terjadi pemadaman bergilir. 

Selain itu di Bogor seringkali terjadi "mati lampu" akibat jalur listrik yang tersambar petir. Tidak salah memang kalau Bogor dijuluki kota hujan dimana hujan di Bogor selalu disertai dengan angin serta petir yang intensitasnya sangat tinggi. Otomatis angin serta petir yang menyambar-nyambar itu memaksa listrik PLN untuk padam, gelap gulita.

(gambar ditaut dari sini )

Kebetulan saya adalah mahasiswa semester tiga di sekolah tinggi baru di Citeureup, Kab. Bogor. Setiap harinya, saya berkuliah pada malam hari. Alhasil, tanpa listrik dari PLN maka proses kuliah takkan bisa berlangsung. Beberapa kali kuliah dibatalkan akibat "mati lampu" ini. Akibatnya, selain mahasiswa yang rugi karena tidak mendapatkan ilmu, dosen pun sia-sia telah datang jauh-jauh tanpa memberikan kuliah.

Pihak kampus saya mengakalinya dengan genset. Tapi saya pikir genset bukanlah solusi yang cerdas dalam menanggulangi "mati lampu" ini. Untuk apa berlangganan listrik di PLN kalau PLN sendiri tidak bisa melayani masyarakat Indonesia dengan maksimal.

Ada beberapa harapan saya kepada perusahaan BUMN yang keberadaanya sangat dekat dengan masyarakat ini, diantaranya :

1. Agar PLN khususnya PLN wilayah Bogor dapat lebih cerdas dalam mengantisipasi cuaca ekstrim kota hujan ini. Sebenarnya bukan tidak ada solusi dalam masalah ini. Misalnya saja, bisa ditanggulangi dengan mengganti tiang-tiang listrik menjadi instalasi listrik bawah tanah. Yang saya ketahui, tiang listrik mulai ditinggalkan oleh negara-negara maju. Instalasi listrik mereka seluruhnya sudah melalui bawah tanah. Sejauh yang saya lihat ada beberapa daerah di Bogor yang sudah diberlakukan penggantian tiang listrik ini. Alangkah baiknya kalau PLN wilayah Bogor memperluasnya hingga seluruh wilayah Bogor jalur listriknya tertanam di bawah tanah.

2. Mengenai Tarif Dasar Listrik (TDL) yang dikabarkan akan naik tahun depan, saya berpendapat bahwa hal itu memang perlu untuk dilakukan. Bagaimanapun, subsidi untuk listrik ini terlampau besar. Banyak yang bisa dihemat kalau subsidi untuk PLN dikurangi. Saya sebagai masyarakat biasa hanya mengharapkan pelayanan yang lebih maksimal dari PLN. Saya lebih memilih untuk mendukung kenaikan TDL selama angka kenaikannya masih dalam tahap wajar. Jika TDL sudah naik, tentunya saya ingin mendapatkan imbalan berupa pelayanan yang ekstra dari PLN. Ada uang ada kualitas, bukan?

3. Manajemen PLN wajib bersih dari segala bentuk praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tanpa manajemen yang bersih, hasil kerja keras PLN hanya akan dinikmati oleh segelintir orang yang merasa berkepentingan. Saya sangat berharap tidak ada praktek KKN di dalam lingkungan PLN. PLN bukanlah sapi perahan milik para penguasa, melainkan perusahaan milik rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat Indonesia.

Selamat Hari Listrik Nasional ke-67. Semoga PLN dapat memberikan pelayanan lebih intens kepada semua masyarakat Indonesia. Dengan begitu kita berharap PLN dapat mengubah image negatif yang selama ini tertanam di benak masyarakat Indonesia. Hal itu sangat mungkin, asalkan PLN tetap konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, niscaya Good Corporate Governance (GCG) sesegera mungkin akan diraih PLN.

Yang terpenting bagi saya serta warga Bogor yang lain adalah semoga Bogor tetap terang di tengah sambaran petir.

27 Komentar

  1. ...topik dan uraian artikel anda sangat relevan...disajikan dalam bahasa yg baik dan benar...tentunya enak dibaca,,,terus berkarya....

    BalasHapus
  2. @pak prof: alhamdulilah.. senangnya dikunjungi blogfather blogor. terima kasih prof, insya allah ingin terus lebih baik lagi dan lebih baik lagi :)

    BalasHapus
  3. oh lagi ikutan kontes blog 'Aku dan PLN' yah? good luck ya, semoga menang... :)

    BalasHapus
  4. @Hana : aamiin... Iya nih, minta doanya ya sist :)

    BalasHapus
  5. @GCG.... : terima kasih. ente juga semoga menang sob :)

    BalasHapus
  6. semoga PLN makin baik pelayanannya :)
    jadi gak sering mati lampu saat seru :D

    BalasHapus
  7. @kang achoey : iya kang, mudah mudahan. ntar mie jandanya kalo malem gelap mulu ya, hehe :D

    BalasHapus
  8. ane juga ikut kontest bang... hehe :D
    salam blogger...

    BalasHapus
  9. nice post.. sukses ya? hehehe

    BalasHapus
  10. @hilmy : mantapp... sukses ya. salam kenal :)

    BalasHapus
  11. @agnes : postinganmu lebih mantap.. keren sist. slaam kenal :)

    BalasHapus
  12. Wui urang bogor berkarya euy,, semangat.. setuju sm harapannya kecuali yg nomor dua,, ckckck...hehe

    BalasHapus
  13. @gustii : wahaaha.. dasar :p

    BalasHapus
  14. setuju deh kalo gitu dengan usulannya cephy
    soalnya gak di bogor juga masih banyak yang terkena giliran pemadaman
    rasanya pengen ikutan lomba ini tapi bingung mau curhat yang mana saking banyaknya :)))
    sukes ya dek ngontesnya

    BalasHapus
  15. @mbak julie : horeee, dikunjungi mbak julie euy :-0
    masa sih mbak? di jakarta juga?
    ya, moga pln bisa introspeksi di hut yg 67 tahun besok.
    aamiin... hatur nuhun mbak julie :)

    BalasHapus
  16. Selamat ya udah terpilih jadi pemenang kontes blog.. :)
    Tulisannya emang keren dan menginspirasi... :)

    BalasHapus
  17. @mas nuzul : hehe, alhamdulilah, makasih mas :)

    BalasHapus
  18. Selamat sudah jadi pemenang ke 4 dengan hadiah uang tunai 500 rb

    BalasHapus
  19. Waaah Mas Cepy selamat ya.... ternayat kita sama-sama menang ya... #Tooosssh :)

    BalasHapus
  20. Selamat ya kang, telah menjadi salah satu pemenang.

    BalasHapus
  21. widih menang euy cep, wilujeng :D

    BalasHapus
  22. @hotel di bandung : hehe iyaa, makasih banyak :)

    BalasHapus
  23. @mas awan : hihi, iya nih, juara 4 tapi. alhamdulillah :D makasih mas TOS!!

    BalasHapus
  24. @blogger java : iya, alhamdulillah. makasih yaa :)

    BalasHapus
  25. @pay : hehehe, juara 4 sih tapi bro :D
    hatur nuhun kang mas :fufu:

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama