Semakin lama kita hidup di dunia, semakin banyak kosa kata yang kita ketahui. Otomatis ada beberapa kata-kata yang sering banget kita dengar. Kalo menurut ahli bahasa sih namanya Retorika. Berikut hasil observasi kecil-kecilan saya mengenai Retorika, hehe :3
1. Semua akan indah pada waktunya.
Beuh, bijak banget kan kalimat diatas? Mungkin terdengar bijak bagi orang yang belum pernah mendengarnya, apalagi bagi fans-nya pak Mario Teguh. Tapi bagi saya, bahkan mungkin juga kamu, rasanya pengen muntah saking bosennya denger kalimat tersebut. Misalnya nih, "Bro, gimana ya UAS entar. Kita bisa gak ya ngerjainnya. Huft.. "
Kemudian, teman kita menjawab, "Ah elu, gimana sih. Semua akan indah pada waktunya coy, kita hanya bisa berdoa (sambil meluk #uweks)."
Hening... *Pasang bom atom Hiroshima Nagasaki*
Berdoa mah wajib sob, kebangetan banget kalo kita gak pernah berdoa. To the point aja deh. Mungkin poin si penanya tersebut, dia kepengen dikasihani. Yap, pengen dikasih contekan sama kamu sob. Huehehehe.
2. Sabar...
Hmm.. Okeh, sip saya akan bersabar. Tapi masa iya kita update status di FB, "Ada yang tau provider yang kenceng di kota anu bro? Share disini dong..."
Tiba-tiba ada yang komentar, "Sabar..."
-__-
Sumpah, sering banget kata ini keluar sob, gak di twit, gak di FB. Saking seringnya mungkin nanti jadi salah satu soal kisi-kisi SNMPTN 2020.
3. Setiap orang pasti beda-beda.
Ini sering banget sob. Misal, saya nanya ke temen, "Bro, si Dono udah baikan lagi belom abis berantem sama si Bolot kemaren?"
"Udah Cep, Dono kan orangnya gampang maafin orang."
"Wah, Dono hebat yah. Kalo gue sih agak susah buat maafin orang," saya menimpali.
"Setiap orang pasti beda-beda."
Hening...
Semua orang juga tahu sob, orang mah pasti beda-beda. Gak ada orang yang mirip kayak kasus sandal CROCS KW niru sandal CROCS ORI.
4. Relatif, tergantung kebutuhan.
Suatu hari si Emen lagi nanya-nanya spesifikasi smartphone di salah satu gerai di BEC. Dia nanya ke pedagangnya, "Kira-kira batere hape ini tahan berapa lama ya mas?"
Mas-mas itu menjawab singkat, "Hmm... Relatif sih, tergantung kebutuhan."
Emen melongo. Ngiler.
Setiap produk elektronik pasti punya standarisasi dong sob. Setidaknya, pasti ada batas maksimum performa suatu device, misalnya ya performa baterai itu. Atau, kalo emang males baca manual book, dikira-kira bisa kan. Kan mas pedagang pasti udah pengalaman make berbagai handphone.
Kalo relatif sih semua orang juga tahu. Tingkat kecantikan seorang cewek kan relatif juga :3 #eaaa
5. Cmungudh qaqa
Nah, ini yang parah. Misal kita update status atau ngetwit serius semacam ini, "Pemuda Indonesia meraih Nobel Fisika di Copenhagen, Denmark."
Eh, ada yang komentar begini, "Cmungudh qaqa (pake emotikon pastinya)."
Errr....
6. Terus, gue mesti salto? Iyuwh...
"Beuuhh... akhirnya liburan juga nih setelah empat bulan kuliah. Huft..," kata Emen.
"Terus, gue mesti salto gituh? Iyuwh...," temannya menjawab secara unyu.
-___-*
"Kagak, lu mesti digaplok, diperkosa, dibunuh. Iyuwh."
Hohoho, sekian observasi saya kali ini. Semogamenyesatkan mencerahkan hati!
1. Semua akan indah pada waktunya.
Beuh, bijak banget kan kalimat diatas? Mungkin terdengar bijak bagi orang yang belum pernah mendengarnya, apalagi bagi fans-nya pak Mario Teguh. Tapi bagi saya, bahkan mungkin juga kamu, rasanya pengen muntah saking bosennya denger kalimat tersebut. Misalnya nih, "Bro, gimana ya UAS entar. Kita bisa gak ya ngerjainnya. Huft.. "
Kemudian, teman kita menjawab, "Ah elu, gimana sih. Semua akan indah pada waktunya coy, kita hanya bisa berdoa (sambil meluk #uweks)."
Hening... *Pasang bom atom Hiroshima Nagasaki*
Berdoa mah wajib sob, kebangetan banget kalo kita gak pernah berdoa. To the point aja deh. Mungkin poin si penanya tersebut, dia kepengen dikasihani. Yap, pengen dikasih contekan sama kamu sob. Huehehehe.
2. Sabar...
Hmm.. Okeh, sip saya akan bersabar. Tapi masa iya kita update status di FB, "Ada yang tau provider yang kenceng di kota anu bro? Share disini dong..."
Tiba-tiba ada yang komentar, "Sabar..."
-__-
Sumpah, sering banget kata ini keluar sob, gak di twit, gak di FB. Saking seringnya mungkin nanti jadi salah satu soal kisi-kisi SNMPTN 2020.
3. Setiap orang pasti beda-beda.
Ini sering banget sob. Misal, saya nanya ke temen, "Bro, si Dono udah baikan lagi belom abis berantem sama si Bolot kemaren?"
"Udah Cep, Dono kan orangnya gampang maafin orang."
"Wah, Dono hebat yah. Kalo gue sih agak susah buat maafin orang," saya menimpali.
"Setiap orang pasti beda-beda."
Hening...
Semua orang juga tahu sob, orang mah pasti beda-beda. Gak ada orang yang mirip kayak kasus sandal CROCS KW niru sandal CROCS ORI.
4. Relatif, tergantung kebutuhan.
Suatu hari si Emen lagi nanya-nanya spesifikasi smartphone di salah satu gerai di BEC. Dia nanya ke pedagangnya, "Kira-kira batere hape ini tahan berapa lama ya mas?"
Mas-mas itu menjawab singkat, "Hmm... Relatif sih, tergantung kebutuhan."
Emen melongo. Ngiler.
Setiap produk elektronik pasti punya standarisasi dong sob. Setidaknya, pasti ada batas maksimum performa suatu device, misalnya ya performa baterai itu. Atau, kalo emang males baca manual book, dikira-kira bisa kan. Kan mas pedagang pasti udah pengalaman make berbagai handphone.
Kalo relatif sih semua orang juga tahu. Tingkat kecantikan seorang cewek kan relatif juga :3 #eaaa
5. Cmungudh qaqa
Nah, ini yang parah. Misal kita update status atau ngetwit serius semacam ini, "Pemuda Indonesia meraih Nobel Fisika di Copenhagen, Denmark."
Eh, ada yang komentar begini, "Cmungudh qaqa (pake emotikon pastinya)."
Errr....
6. Terus, gue mesti salto? Iyuwh...
"Beuuhh... akhirnya liburan juga nih setelah empat bulan kuliah. Huft..," kata Emen.
"Terus, gue mesti salto gituh? Iyuwh...," temannya menjawab secara unyu.
-___-*
"Kagak, lu mesti digaplok, diperkosa, dibunuh. Iyuwh."
Hohoho, sekian observasi saya kali ini. Semoga
Tags:
lifepedia
emang muak banget tuh klo denger yg no.1 ..
BalasHapushehe cemungudh kk! :3
Haha. Saking seringnya ya za. Mending gausah ngomong aja deh ya. .
HapusOkEcH QaqA \(´▽`)/ *alay,on*